Category: Uncategorized

  • The SpongeBob Movie: Sponge Out of Water

    The SpongeBob Movie: Sponge Out of Water

    spongebob

    SpongeBob dan teman-temannya (Patrick, Mr. Krabs, Squidward, Sandy, dan Plankton) melakukakan perjalanan untuk mengembalikan resep yang dicuri.

    Perjalanan tersebut membawa mereka ke dunia nyata, dimana mereka bertemu dengan bajak laut yang mempunyai resepnya dan juga buku yang bisa mengubah sesuatu bila ditulis. Untuk mengambil resep, SpongeBob dan teman-temannya mengambil buku tersebut dan mengubah diri mereka sendiri menjadi superhero.

    Mengikuti kesuksesan film sequel pertamanya yang dirilis pada tahun 2004, Awalnya tidak ada rencana untuk membuat kelanjutan film The SpongeBob SquarePants Movie. Namun pihak internal juga tidak membenarkan bahwa film kelanjutannya tidak akan pernah ada. Karena mereka sendiri merasa bahwa SpongeBob sangat bagus dalam bentuk pendek 11 menit.

    Pada 2010, Nickelodeon dilaporkan telah mendekati kru acara untuk membuat adaptasi kelanjutan film tersebut. Nickelodeon sudah lama ingin berhubungan dengan Paramount Pictures untuk merilis kelanjutan film SpongeBob SquarePants lain untuk membantu memperkuat seri SpongeBob SquarePants di Nickelodeon, yang ratingnya sedang agak menurun. Tapi, ketidaksetujuaan internal menunda kolaborasi mereka.

    Akhirnya pada 28 Februari 2012, presiden dan CEO perusahaan induk Paramount Viacom, mengumumkan bahwa film sekuel sedang dibuat dan dijadwalkan dirilis pada akhir 2014.

    pada 10 Juni 2014 Film kelanjutan SpongeBob diumumkan yang berjudul The SpongeBob Movie: Sponge Out of Water. Dan dijadwalkan rilis pada 6 Februari 2014. Judul film telah diubah beberapa kali, dengan beberapa judul sementara seperti The SpongeBob SquarePants Movie 2 dan SpongeBob SquarePants 2.

    Pengisi suara dalam film ini masih merupakan anggota lama dari sukel sebelumnya. Film ini dibintangi Tom Kenny sebagai SpongeBob SquarePants, Bill Fagerbakke sebagai Patrick Star, Rodger Bumpass sebagai Squidward Tentacles, Clancy Brown sebagai Mr. Krabs, Mr. Lawrence sebagai Plankton, dan Carolyn Lawrence sebagai Sandy Cheeks.

    Pada Agustus 2013, sutradara casting dari Marty Siu Casting memulai panggilan casting untuk ekstra latar belakang untuk adegan aksi langsung. Dan Akhirnya Antonio Banderas ikut meramaikan film ini dengan peran aksi langsung sebagai seorang bajak laut.

  • American Sniper, Antara Pahlawan Atau Pecundang?

    American Sniper, Antara Pahlawan Atau Pecundang?

    american sniper

    Mengisahkan tentang riwayat hidup dari Chris Kyle (Bradley Cooper) yang sejak kecil sudah dilatih oleh ayahnya untuk berburu rusa di Texas. Saat remaja, Chris yang juga atlet Rodeo tergugah akibat pemboman yang terjadi di Nairobi, Kenya tahun 1998. Dan kemudian ia mendaftarkan diri menjadi prajurit di angkatan laut yang juga membawanya menjadi anggota pasukan elit Navy Seals. Perkenalannya dengan Taya Renae (Sienna Miller) membawa Chris membentuk keluarga yang bahagia bersama Taya.

    Seperti yang kita tahu 11 september 2001 Amerika mendapat serangan dari kubu Osama bin ladden yang kala itu menewaskan sekitar 3000 orang. Peristiwa 11/9 inilah yang membuat Chris ikut diterjunkan ke Irak oleh Amerika. Sasaran tembak pertamanya adalah seorang anak membawa bom yang ditujukan kepada pasukan Amerika yang sedang melakukan patroli.

    Dalam kondisi ini, Chris Kyle dihadapkan pada perdebatan batin karena ingatannya terhadap kelahiran anaknya yang membuat dia untuk harus menembak anak tersebut atau membiarkannya berlari ke tempat camp teman-temannya.

    Akhirnya Chris menembak mati bocah tersebut dan sang ibu yang juga menggantikan posisi sang anak membawa bom tersebut. Sejak saat itulah Chris mulai dikenal sebagai Penembak jitu (Sniper) yang tangguh dan disegani oleh kawan-kawannya. Tercatat selama Chirs berkarir di Navy Seal dan diterjunkan dalam pertempuran, Chris telah menembak mati 160 musuh, namun para rekan sepasukannya yakin bahwa rekor Chris dalam menghabiskan musuh adalah 255 orang.

    American Sniper sebenarnya merupakan sebuah pertanyaan besar antara pahlawan atau pecundang?. Karena seperti yang digambarkan bahwa Chris hanya melawan seorang anak dan ibu-ibu dari kejauhan dimana seorang anak dan ibu tersebut tidak tahu bahwa mereka akan ditembak dari kejauhan.

    American sniper disebut pahlawan karena mungkin nilai patriotik yang diusung oleh Clint bahwa Amerika berjuang untuk menumpas terorisme yang merupakan ‘jualan’ yang cukup efektif dan membangkitkan rasa kebanggaan warga Amerika. Clint Eastwood memang spesialis dalam mengangkat nilai-nilai kemanusiaan dalam film-film garapannya, dan ini kembali dibuktikan pada besutan film terbarunya. Ada dua memorable scene yang kalau bisa dijadikan best moment yaitu saat Chris memandang kosong melalu lensa tele di senapan runduknya setelah menghabisi anak-ibu yang membawa peledak dan pandangan lega Chris yang tidak jadi menembak seorang anak yang menggotong peluncur granat dan meletakkannya kembali.

    American sniper sendiri digadang-gadang akan menjadi primadona dalam penghargaan academy award, dimana film ini hampir masuk nominasi disetiap category. Bradley Cooper juga difavoritkan sebagai pemeran utama dalam pertarungan Oscar nanti.  Keseriusan Bradley Cooper dalam memerankan Chris Kyle termasuk total dengan menambah bobot tubuhnya hampir dua kali dari berat badan semula dan berlatih beban sehingga menjadi berisi dan gempal.

    Menurut kamu sendiri, American Sniper Pahlawan atau Pecundang?

    Silakan saksikan film lengkapnya disini. Nonton Online Film American Sniper

     

  • Kisah Sukses Traveloka dibawah tangan Ferry Unardi

    Kisah Sukses Traveloka dibawah tangan Ferry Unardi

    traveloka

    Moda transportasi udara sekarang ini bukanlah suatu hal yang langka, yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas saja. Tuntutan aktivitas yang tinggi membuat pesawat terbang menjadi primadona baru sebagai alternatif penunjang bisnis. Sayangnya, perkembangan industri pesawat terbang tidak dibarengi dengan sistem akomodasi yang memadai. Sejumlah perusahaan yang memfasilitasi pembelian tiket pesawat secara online seringkali terlalu banyak kendala sehingga mengharuskan kita akhirnya harus datang ke agen travel terdekat juga.

    Beranjak dari pengalaman pribadi tentang masalah saat memesan tiket pesawat, Ferry Unardi melihat hal tersebut sebagai sebuah peluang. Bahkan akhirnya Ferry rela memutuskan untuk berhenti dari bangku kuliah demi membangun startup reservasi tiket yang sekarang hampir dikenal oleh semua orang di Indonesia. Reservasi tersebut adalah Traveloka.com

    Ferry Unardi lahir di Padang, 16 Januari 1988. lulus dari bangku SMA, Ferry memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Purdue University jurusan Computer Science dan Engineering. Setelah lulus dari jenjang pendidikan S1, Ferry sempat bekerja sebagai software engineer di perusahaan Microsoft daerah Seattle. Puas bekerja dan belajar banyak hal di perusahaan Microsoft selama 3 tahun, Ferry kemudian memutuskan untuk melanjutkan pendidikan MBA di Harvard University.

    Baru 1 semester menjalankan pendidikan di Harvard University, ada naluri bisnis yang menggelitik Ferry untuk mengembangkan #startup di bidang reservasi pesawat. Pengalamannya bolak balik Amerika-Indonesia selama 8 tahun memberinya banyak pelajaran tentang sistem reservasi pesawat di Indonesia.

    Awal mula ide membuat traveloka, muncul kala itu ferry yang sedang berkuliah di Amerika ingin pulang ke kampung halamannya dipadang. Seperti yang kita tahu bahwa kala itu pemesanan tiket dari Amerika hanya tersedia sampai Jakarta saja. Setelah sampai jakarta ferry harus melanjutkan ke padang dan masih harus mengantri membeli tiket di Bandara untuk transit menuju Padang. Ferry merasa hal tersebut sangat merepotkan dan membuang-buang waktu sekali. Dan ketika itu dia terpikirkan untuk membuat sebuah reservasi tiket pesawat yang bisa diakses dan dipesan dari mana saja.

    Banyak pihak yang menyayangkan keputusan Ferry untuk berhenti dari pendidikan MBA yang sedang ia tempuh. Namun rupanya Ferry punya impian dan jalannya sendiri. Pada Maret 2012, Ferry bersama 2 orang rekannya, Derianto Kusuma dan Albert yang juga berprofesi sebagai engineer memutuskan untuk mulai membangun konsep dan core business untuk Traveloka. Melalui sistem pengembangan konsep #ecommerce dan segala hal teknis secara mandiri, akhirnya Traveloka berhasil dirilis dalam versi beta pada periode Oktober 2012.

    Peluncuran perdana Traveloka bukan mulus tanpa halangan. Sebagai startup kecil yang baru dirintis, kala itu nyaris tidak ada maskapai penerbangan yang mau bekerjasama dengan tim Traveloka. Namun Ferry bersama rekan-rekannya tidak pernah patah semangat dalam mengembangkan Traveloka. Sejak dirilis pada tahun 2012, kini Traveloka sudah mulai berkembang pesat dan bekerjasama dengan sejumlah maskapai penerbangan Indonesia.

    Pelayanan yang berkualitas dan berdedikasi menjadi salah satu kunci kesuksesan Traveloka. Berawal dari tim kecil yang beranggotakan 8 orang, kini Traveloka mulai tumbuh menjadi perusahaan besar dengan jumlah karyawan mencapai lebih dari 100 orang untuk beragam divisi seperti maintenance, human resource, customer service serta divisi lainnya. Tidak hanya itu, kini Traveloka juga telah berekspansi dalam penjualan voucher hotel dengan berbagai pilihan serta diskon menarik.

    Traveloka sendiri juga membuka peluaang berkarier untuk generasi muda yang mempunyai optimisme dan semangat maju tinggi. Mereka membuat sebuah gambaran tentang perusahaan mereka yang serius dan menyenangkan, yang di isi oleh generasi-generasi mudah dan bertalenta. Dan mempersilakan untuk kalian bergabung dengan mereka. Bisa teman-teman saksikan pada video berikut ini

  • Perjalanan Jatuh Bangun Membangun Startup dari 3 Pendiri Airbnb

    Perjalanan Jatuh Bangun Membangun Startup dari 3 Pendiri Airbnb

    airbnb

    Lima kali launch dan hampir tidak ada orang yang tahu, berkali-kali ditolak investor dan nyaris hampir bangkrut. Itulah yang di alami airbnb. Tepatnya pada tahun 2009, Airbnb hampir saja bangkrut. Seperti kebanyakan startup, mereka sudah meluncur tapi hampir tidak ada orang yang mengetahuinya. Pendapatan perusahaan ini tergolong rendah di kisaran $200 atau Rp 2 juta per minggu. Dibagi antara tiga founder yang tinggal di San Fransisco, ini berarti pendapatan mereka sangat dekat dengan kerugian.

    Memahami Kekurangan dan Mereka Berusaha Bangkit.

    Pada waktu itu, Airbnb adalah bagian dari Y Combinator. Suatu sore, tim ini meneliti hasil pencarian mereka untuk daftar kamar di kota New York bersama Paul Graham, mereka mencoba mencari tahu hal-hal yang tidak bekerja seperti yang diharapkan. Setelah menghabiskan waktu di situs ini, Gebbia sadar akan sesuatu. “Kami melihat pola. Ada beberapa persamaan antara 40 daftar kamar ini. Persamaannya adalah kamar ini memiliki foto yang jelek. Fotonya tidak bagus. Orang-orang menggunakan kamera handphone atau menggunakan gambar mereka dari situs iklan baris. Sebenarnya ini tidak mengherankan, orang-orang tidak memesan kamar karena mereka tidak benar-benar melihat apa yang akan mereka bayar.

    Graham datang dengan sebuah ide yang sangat tidak scalable dan bukan solusi yang teknikal pada masalah: pergi ke New York, sewa sebuah kamera, habiskan waktu memperbaiki properti kamar customer, dan gantikan fotonya dengan gambar yang beresolusi tinggi. Tim dengan tiga orang ini langsung berangkat ke New York dan memperbaiki semua foto amatiran menjadi gambar yang indah. Awalnya, tidak ada data pasti untuk melakukan hal ini. Mereka hanya melakukannya saja. Seminggu kemudian, hasilnya adalah: peningkatan kualitas gambar ini berhasil meningkatkan pendapatan dua kali lipat menjadi $400 per minggu. Ini adalah peningkatan keuangan pertama yang dialami perusahaan ini selama delapan bulan terakhir. Mereka tahu bahwa mereka menemukan secercah cahaya.

    Ini adalah titik balik perusahaan. Gebbia bercerita bahwa awalnya tim mereka percaya bahwa semua hal harus dilakukan dengan scalable. Hal itu berubah ketika mereka mulai bereksperimen pada sesuatu yang tidak scalable yang akhirnya malah membantu mereka melewati masa-masa kelam.

    “Di sini kami memiliki mental Silicon Valley dimana anda harus menyelesaikan masalah melalui cara yang scalable dengan keindahan coding. Anda bisa menulis sederet kode yang bisa menyelesaikan masalah satu customer, 10.000 atau bahkan 10 juta customer. Di tahun pertama bisnis ini, kami duduk di depan layar komputer untuk coding. Kami pikir ini adalah suatu kepercayaan yang mengajarkan bagaimana anda seharusnya menyelesaikan masalah di Silicon Valley. Hal ini berubah ketika Paul Graham, orang yang pertama kali memberikan kami izin untuk melakukan sesuatu yang tidak scalable, dan saya tidak akan pernah melupakan momen itu, karena itu adalah momen perubahan bisnis kami.”

    Kenapa desainer perlu sabar untuk membangun produk yang lebih baik?

    Pengalaman Gebbia dengan meningkatkan kualitas foto membuktikan bahwa coding tidak bisa menyelesaikan setiap masalah yang dimiliki customer. Walaupun komputer itu kuat, ada beberapa hal yang tidak bisa diselesaikan. Entrepreneur di Silicon Valley biasanya merasa nyaman dengan peran mereka sebagai jockey keyboard. Akan tetapi, pergi keluar untuk menemui customer di dunia nyata hampir selalu menjadi cara terbaik untuk menemukan solusi yang cerdas dalam pemecahan masalah.

    Gebbia bercerita bagaimana pengalaman sekolah desainnya juga membentuk pola pikirnya tentang customer development, ”jika kami sedang mengerjakan sebuah alat medis, kami pergi keluar. Kami berbicara dengan semua orang yang terkait dalam projek ini, semua pengguna produk, dokter, suster, pasien dan bahkan kami mendapatkan pencerahan saat kami berbaring di kasur rumah sakit. Kami gunakan alat ini pada diri kami sendiri, kami duduk dan merasakan hal yang dirasakan pasien, dan di momen inilah anda mulai merasakan ketidaknyamanan. Pasti ada cara yang lebih baik untuk melakukan hal ini.” Pengalaman inilah yang mendorong Gebbia untuk menjadikan pasien sebagai nilai utama dari tim desainnya.

    Keinginan untuk selalu menjadi pasien langsung dirasakan oleh semua anggota tim desain barunya. “Semua karyawan baru berkeliling perusahaan pada minggu pertama dan kedua dan mereka mendokumentasikannya. Kami memiliki pertanyaan terstruktur yang mereka jawab dan lalu mereka benar-benar membagikannya kembali ke perusahaan. Penting bagi semua orang di perusahaan untuk tahu hal yang kami percayakan, kami akan membayar anda untuk berkeliling perusahaan di minggu pertama.”

    Biarkan mereka menjadi perompak

    Walaupun Airbnb adalah perusahaan yang sangat mengandalkan data dalam setiap pengambilan keputusan, Airbnb tidak membiarkan data menekan mereka. Daripada mengembangkan produk yang mempengaruhi metriks, tim Airbnb sering memulai sesuatu dengan hipotesis yang kreatif, menerapkan perubahan, meninjau dampaknya terhadap bisnis dan mengulangi proses tersebut.

    Gebbia mengatakan, “saya tidak yakin betapa bergunanya data jika anda tidak punya cara yang sesuai untuk mengujinya. Mungkin saja data ini salah. Cara kami mengatasinya adalah jika kami memiliki ide, kami membangunnya sesuai dengan budaya kami, yaitu tim Airbnb diperbolehkan untuk melakukan sesuatu yang tidak scalable. Jadilah perompak, jelajahi dunia dan segera uji, lalu kembali ke kami untuk mencertikan kisah yang anda temukan.”

    Anggota tim individu di Airbnb membuat taruhan kecil pada fitur baru, lalu mengukurnya apakah ada hasilnya atau tidak. Jika berhasil, mereka akan mengirim lebih banyak perompak ke arah itu. Struktur seperti ini mendorong karyawan untuk mengukur, melakukan resiko yang produktif atas nama perusahaan yang mungkin saja bisa mengarahkan pada pengembangan besar di fitur terbaru. Ini membuat Airbnb bergerak dengan cepat dan secara berkelanjutan menemukan peluang baru.

    Kami sedang menciptakan suatu lingkungan dimana orang-orang bisa melihat secercah cahaya dan melemparkan bom ke sana dan meledakkannya agar menjadi sesuatu yang lebih besar dari yang bisa dibayangkan orang lain.

    Setiap orang belajar untuk mencoba sesuatu yang baru pada hari pertama.

    Sebagai bagian proses yang sedang berjalan di Airbnb, perusahaan mendorong karyawan baru untuk mengirimkan fitur baru pada hari pertama mereka di perusahaan. Ini membuat mereka bisa menancapkan kakinya di perusahaan dan menunjukkan bahwa ide hebat bisa datang dari mana saja. Pendekatan ini menghasilkan sesuatu yang tidak bisa diperkirakan. Contohnya, satu desainer Airbnb ditugaskan pada tugas yang kelihatannya adalah tugas kecil, yaitu mengevaluasi fungsi “bintang”. Dalam produk asli Airbnb, pengguna bisa memberikan “bintang” untuk menambahkannya ke wish list – fitur dasar. Gebbia mengatakan:

    “Desainer kami datang kembali ke saya dan mengatakan bahwa dia punya ide. Saya bertanya ide apa ini? Padahal ia hanya menghabiskan beberapa hari saja di sana. Dia menjawab, menurut saya bintang adalah suatu fungsi yang bisa didorong dengan pengalaman. Dia menjelaskan bahwa layanan kami sangat aspiratif. Kenapa kita tidak melakukan sesuatu dengan bintang ini? Dia mengatakan bahwa dia akan mengubah bintang menjadi hati. Saya terkejut, wow, oke. Ini adalah hal menarik. Ketika kami menggantinya, kami masukkan kode di dalamnya agar kami bisa melacak perubahannya.

    Perubahan dari bintang menjadi hati meningkatkan engagement lebih dari 30%. Kesimpulan, biarkan orang menjadi perompak dan bereksperimenlah pada hal-hal yang baru.

    Kata perpisahan.

    Ketika anda membangun produk di startup, anda selalu bergerak jutaan mil per jam. Ini adalah hal yang sulit. Anda perlu melakukan sesuatu yang baru. Gebbia mencoba menyeimbangkan kenyataan ini dengan kebutuhan untuk berpikir cara-cara baru dengan terus mendorong timnya untuk berpikir lebih besar lagi. Dia mengatakan, “kapanpun orang datang kepada saya dengan suatu ide, insting pertama saya ketika saya melihatnya adalah berpikirlah dengan lebih besar lagi. Itu adalah nasihat saya. Berpikirlah dengan lebih besar. Apapun itu, paparkan dan lihatlah kemana ide ini akan membawa anda. Lalu datang kembali ke saya ketika anda telah memikirkannya 100 kali. Ceritakan kepada saya.

  • Kisah Sukses Ryan Holmes Membangun Hootsuite

    Kisah Sukses Ryan Holmes Membangun Hootsuite

    Ryan Holmes Hootsuite

    Hootsuite adalah Situs layanan manajemen konten yang menyediakan layanan media daring yang juga terhubung dengan berbagai situs jejaring sosial lainnya, seperti : Facebook, Twitter, Linkedin, Foursquare, MySpace, dan WordPress.

    HootSuite ini juga merupakan salah satu dari klien Twitter yang resmi. Situs ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2008. Dengan menggunakan Hotsuite, teman-teman bisa mengupdate status langsung bersamaan ke beberapa akun sosial media, jadi tidak perlu repot untuk update satu-persatu di tiap akun sosial media.

    Dalam suatu kesempatan, Ryan Holmes CEO sekaligus pendiri hootsuite bercerita tentang kisahnya dalam membangun Hootsuite dalam akun linkedin nya dimana Hootsuite, berjalan dari 0 hingga 5 juta pengguna tanpa anggaran iklan.

    Saya mendapatkan pertanyaan dari beberapa orang yang bertanya,” Bagaimana anda mencapai 5 juta pengguna dalam 3 tahun; bagaimana anda membuat orang mengetahui produk anda?”

    Lalu ada yang bertanya lagi dengan pertanyaan: “ Teknik khusus apa yang anda gunakan untuk mendapatkan pengguna ini, dan bagaimana anda tahu bahwa teknik ini bisa berjalan?

    Karena tidak ada jawaban yang sederhana, saya menemukan dua kunci rahasia dibalik ledakan pertumbuhan pada awal perkembangan perusahaan saya dengan anggaran yang terbatas. Inilah kuncinya:

    Berilah produk anda secara gratis: focus pada freemium user; uangnya belakangan.

    Pada tahun 2008, kami menawarkan Hootsuite ke dunia sebagai produk freemium. User kami tumbuh sangat cepat mencapai ratusan ribu dan tidak ada yang membayar satupun. Jadi perusahaan-perusahaan yang ingin ditingkatkan fungsionalitas dan juga bantuan ekstra, mereka harus membayar dengan biaya bulanan, dari yang paling kecil $10 (Rp 100rb), $1000 (Rp 10juta), dan seterusnya.

    Dan ini berhasil. Kami bisa memuaskan semua free user ini dan meningkatkan user base kami. Dengan memenuhi keinginan free user ini, produk anda menjadi gampang diakses, intuitif, dan berguna bagi mereka. Free user ini tidak terikat dengan anda, tidak ada kontrak jangka panjang. Jika anda tidak menyampaikan produk anda dengan segera, mereka akan pindah ke produk yang lain. Perlu anda ingat bahwa internet tidak mempunyai batasan pada aplikasi gratis lainnya yang mungkin lebih bagus dari aplikasi anda dan layanan cloud-based dengan harga dan kualitas bersaing di mata user.

    Sementara itu, user yang setia ini menyediakan arus lead yang stabil untuk tim penjualan kami. Jadi, lupakan saja cold-calling (proses penjualan dengan mendekati customer atau klien seperti melalui telepon, email dan media sosial). Dalam banyak kasus yang terjadi di Hootsuite, sekelompok karyawan pada perusahaan tertentu mulai menggunakan layanan kami secara gratis dan setelah itu mereka akan menyukainya. Akhirnya, boss mereka akan mulai menyadari hal ini dan meng-upgrade ke versi premium. Dengan begitu, kami berhasil mendapatkan klien baru.

    Pada akhirnya, hanya sebagian kecil dari free user ini yang akan berkonversi, tetapi intinya adalah kestabilan dan persentase yang bisa diprediksi. Sampai hari ini, lebih dari setengah customer berbayar kami – termasuk beberapa klien dari perusahaan besar, dengan kontrak enam digit – dulunya adalah klien yang tidak berbayar alias free user – user yang menggunakan produk kami secara gratis.

    Freemium bukanlah konsep yang baru. Perusahaan seperti Skype, Spotify, Dropbox dan Evernote dibangun dengan konsep freemium. Sebagian besar dari perusahaan ini merupakan perusahaan cloud-based, SaaS model, jadi biaya mereka sedikit sekali, mungkin hampir tidak ada pada titik tertentu – untuk mendapatkan free users.

    Konsep dasarnya sangat sederhana, namun cukup menipu. Fokuskan energi anda untuk membangun produk yang sangat menarik dan user base yang setia. Jangan khawatirkan soal uang. Saya tidak bisa membayangkan melakukan bisnis dengan cara lain.

  • Rahasia Sukses Bisnis Jual Beli Mobil Bekas Ala Stefan Haubold, CEO Carmudi

    Rahasia Sukses Bisnis Jual Beli Mobil Bekas Ala Stefan Haubold, CEO Carmudi

    carmudi

    Apakah teman-teman sedang mencari mobil bekas? atau sedang kesusahan ingin menjual mobil bekas kamu. Sekarang mungkin kamu tidak perlu khawatir karena ada situs khusus yang menangani maslaah tersebut. Carmudi situs jual beli mobil bekas besutan Stefan Haubold ini perlu kamu coba untuk menyelesaikan masalahmu.

    Carmudi adalah startup yang fokus menyediakan platform bagi siapa saja yang ingin menjual kendaraan mereka. Perusahaan ini didirikan oleh Stefan Haubold yang sekarang juga menjabat sebagai Global Managing Director dari Carmudi. Apa yang telah dilakukan Stefan pada perusahaan ini sangatlah besar dan cepat, ia berhasil mengekspansi operasional situs ini ke 16 negara hanya dalam enam bulan dan saat ini ia terus menyalurkan passion yang ia miliki pada mobil dengan semangat entrepreneurship.

    Entrepreneur – mungkin ini merupakan kata yang keren bagi sebagian orang bukan? Saya rasa tidak sedikit orang di dunia, khususnya Indonesia yang ingin melekatkan nama mereka dengan kata “entrepreneur.” Tapi apa pekerjaan entrepreneur itu sebenarnya? Apakah hanya memgembangkan bisnis model saja? Tentu tidak. Sebelum memutuskan untuk menjadi entrepreneur, perlu anda ketahui bahwa ada banyak hal yang melengkapi makna dari entrepreneur itu sendiri, seperti resiko, inovasi, passion, dan masih banyak lagi. Apakah anda memiliki semuanya?

    Resiko, passion, dan inovasi inilah yang ada dalam diri Stefan dan Carmudi. Elemen-elemen inilah yang melengkapi kehidupan Carmudi setiap harinya. Tanpanya, Carmudi tidak akan bisa tumbuh besar seperti sekarang. Dengan berbagai pengalaman yang ia telah lalui di pasar yang berat seperti ini, Stefan memberikan Rahasia suksesnya dalam mebangun bisnis Jual beli mobil bekasnya yaitu Carmudi:

    1. Jangan ada superioritas

    Artinya, semua orang di startup itu sama. Setiap orang memiliki tanggung jawabnya sendiri dan mereka bekerja pada satu level yang sama. “Saya tidak duduk di ruangan kaca yang terpisah dari orang-orang di kantor saya,” ungkap Stefan. “Bagi saya ini adalah hal penting agar setiap orang di perusahaan bisa membaur satu sama lain, leadership ditentukan dengan pengetahuan dan bukan ditentukan berdasarkan jumlah waktu yang dihabiskan di kantor,” lanjutnya. Menurut Stefan, gelar di perusahaan itu tidak begitu penting karena gelar itu hanya digunakan untuk komunikasi keluar perusahaan.

    2. Lakukan apa yang harus anda lakukan

    Senang atau tidak, anda harus berurusan pada setiap aspek dari pekerjaan anda. Menjadi bagian dari suatu startup menunjukkan bahwa anda harus membangun semuanya dari bawah ke atas. Dan bila ini membawa anda keluar dari comfort zone atau melakukan hal di luar kemampuan anda, anda harus tetap melakukannya. “Tidak ada pilihan lain, anda harus melakukan apa yang perlu dilakukan,” tegas Stefan. Semua orang harus terlibat dan saling mendukung demi majunya perusahaan. Intinya anda harus melakukan apapun (dengan cara yang positif) untuk membantu bertumbuhnya perusahaan dan menunjukkan kemampuannya di pasar. Anda harus percaya pada kesuksesan perusahaan anda sendiri!

    3. Belajarlah dari Kegagaln

    Anda harus menantang diri anda berpikir outside the box setiap hari. Perlu diingat bahwa keberhasilan berasal dari kegigihan yang kuat. Stefan menyarankan,” jangan terlelap pada suatu kegagalan kecil yang membuat anda patah semangat. Kami pun terkadang juga gagal dalam melakukan pekerjaan. Ini adalah bagian dari pekerjaan dan di sinilah anda diuji apakah anda seorang yang mau mengambil resiko terus bangkit walau pernah terjatuh,” jelasnya. Kegagalan adalah pembelajaran yang membantu anda agar menjadi orang yang lebih baik ke depannya.
    4. Bekerja Cepat

    Tidak peduli betapa efisiennya pekerjaan anda, kompetisi akan terus berjalan. Jika anda tidak memiliki sumber daya yang cukup, lakukan bootstrap. Yang penting jangan biarkan kekurangan menghambat kesuksesan anda. “Kami di Carmudi sangat fokus pada action dan result: jarang meeting, jarang email karena kami adalah perusahaan yang memegang prinsip kecepatan, jadi kami lebih sering melakukan komunikasi secara langsung. Email yang terlalu banyak akan mengganggu dan mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan,” jelas Stefan. Carmudi adalah perusahaan yang cepat dalam membuat suatu keputusan dan tidak suka membuang sumber daya hanya untuk membuat presentasi keren dengan menggunakan power-point. Yang penting adalah eksekusi!

    5. Semangat!

    Menikmati apa yang anda lakukan adalah yang sangat penting. Jangan menjadi grumpy cat! Orang yang tidak menikmati pekerjaan mereka dan selalu marah setiap kali datang ke kantor. Memang benar bahwa akan tiba hari dimana apa yang anda lakukan tidak berhasil dan berubah menjadi berantakan, tapi ingatlah bahwa semangat entrepreneurship yang tidak pernah menyerah walau badai menghalang. Apapun yang terjadi sepanjang hari, anda harus tetap menyelesaikan tugas dan hari anda sebaik mungkin. Tidak ada perjalanan yang mudah dalam mencapai suatu kesuksesan.

    Menurut Stefan, memiliki orang-orang kreatif di perusahaan itu sangat membantu dan Carmudi memiliki banyak otak-otak cemerlang di dalamnya. Pasar mobil membuat Carmudi terus mencintai apa yang mereka kerjakan saat ini dan seterusnya. Membangun pasar baru adalah salah satu impian yang sedang dikerjakan Carmudi.

  • Nadiem Makarim, Naik Ojek GO-JEK aja

    Nadiem Makarim, Naik Ojek GO-JEK aja

    Terbayang kemacetan Jakarta yang semakin menakutkan, atau naik kendaraan roda empat lamanya tak terbayangkan, pilihan mudah adalah dengan naik ojek. Tapi membayangkan ojek pertama adalah kotor, helm yang akan kita pakai tidak higenis dan pengemudinya yang ugal-ugalan. Belum lagi jika kita tidak tahu tarif yang dipasang cukup mahal.

    Berbagai cara yang telah ditempuh pemerintah DKI Jakarta sampai saat ini belum mampu mengatasi kemacetan yang ada. Dengan segudang aktivitas dan mobilitas tinggi yang ada pada masyarakat ibu kota jelas kemacetan adalah sebuah kendala besar. Jumlah pertumbuhan kendaraan yang tidak berimbang dengan pertambahan jalanan ini tentu membuat kemacetan semakin tak karuan. Transportasi umum yang ada di ibu kota juga belum bisa memberi solusi yang memadai.

    Permasalahan kemacetan ini ternyata membawa ide seseorang untuk membuka sebuah bisnis Ojek Online. Nadiem Makarim Bersama rekan-rekan Brian Cu and Michaelangelo Moran membuat sebuah aplikasi Go-Jek. Sebelum mendirikan Go-Jek, Nadiem bekerja di McKinsey, Brian Cu bekerja di BCG, sementara Michaelangelo bekerja sebagai Web Interactive Designer freelancer.

    menariknya. dari berbagai liputan disebutkan bahwa Go-Jek didirikan di sekitar Juni 2010. Hingga 2011, beritanya masih keluar di media. Termasuk artikel di The Jakarta Post tadi. Tapi, sejak 2011 akhir, bisa dibilang Go-Jek agak meredup dari pemberitaan.

    Penyebabnya? tidak tahu persis. Yang jelas, setelah mendirikan Go-Jek di 2010, Nadiem dan Brian justru bekerja di Rocket Internet untuk membangun Zalora.com. Nadiem bergabung ke Zalora di November 2011, dan Brian bergabung di Januari 2012. Mereka direkrut oleh Rocket Internet untuk membangun Zalora Indonesia (fashion e-commerce).

    Saya enggak tahu pastinya ketika Nadiem bergabung ke Rocket Internet, Go-Jek statusnya bagaimana. Apakah memang vakum atau malah dibangun ulang. Kalau beneran dibangun ulang tidak heran kalau akhirnya Arthur Benjamin sudah tidak lagi tercatat sebagai pemilik saham.

    Setelah keluar dari Zalora, Nadiem tidak langsung memilih fokus dengan Gojek-nya. Di April 2013 lulusan MBA Harvard ini malah bergabung ke Kartuku, menjabat sebagai CIO. Setahun di Kartuku, barulah Nadiem kembali fokus ke Gojek.

    Ojek rintisan Nadiem ini dikenal sebagai ojek yang modern dan professional. Dilengkapi dengan fitur GPS. Dengan fitur GPS ini posisi ojek bisa langsung dipantau lewat smartphone. Konsep modern dari Go-Jek ini juga terlihat dari cara pembayarannya dengan credit (My Wallet). Selain menonjolkan kemodernitasannya, Go-Jek Indonesia juga tidak melupakan faktor keamanan yang merupakan prioritasnya. Keamanan Go-Jek ini bisa dilihat dari para pengemudi ojeknya yang sudah berpengalaman dan memiliki izin mengendara. Pengemudi Go-Jek ini juga dilengkapi seragam resmi berupa jaket dan helm yang bergambar identitas perusahaan Go-Jek.

    Dengan ini tentu anda tak perlu khawatir terjebak dan tertipu, karena anda sendiri bisa mengenali pengemudi yang datang menjemput Anda yang sebelumnya juga diberitahukan identitasnya saat anda memesan Go-Jek. Dengan motor dan perlengkapan yang menjamin keamanan berlalu lintas, tentu Go-Jek ingin fasilitas dan layanan yang diberikan bisa memuaskan konsumen.

    Layanan utama Go-Jek tentu saja adalah mengantar penumpang ke tempat tujuan. Namun selain mengantar penumpang, Go-Jek juga melayani beberapa layanan yaitu layanan antar jemput barang (instant courier) dan layanan pemesanan makanan, belanja, tiket dan lain sebagainya (shopping service).

    Khusus layanan shopping, Go-Jek hanya melayani pembelanjaan dibawah Rp 1 Juta. Untuk mengetahui tarif dan pangkalan Go-Jek terdekat yang akan anda pesan, anda bisa mengetahuinya dengan mengakses website Go-Jek

    Untuk memesan Go-Jek, seseorang hanya perlu menelepon ke hotline Go-Jek. Setelah itu Anda akan diberitahu tarif yang harus dibayarkan. Jika Anda sepakat, maka ojek akan menuju lokasi Anda. Namun, kini pesan Go-Jek akan semakin mudah karena pemesanan kini sudah bisa dilakukan melalui aplikasi Go-Jek dari Google Play atau Play Store yang resmi diluncurkan awal Januari 2015 kemarin.

    Tak berhenti dengan melayani pelanggan umum, Go-Jek Indonesia kini juga memperbesar jaringan bisnisnya dengan bekerjasama dengan beberapa perusahaan. Dan Sampai saat ini, sudah ada sekitar 40 perusahaan yang memulai kerjasamanya dengan Go-Jek.

  • Dari Tokobagus, Berniaga Dan Sekarang Hanya Satu OLX

    Dari Tokobagus, Berniaga Dan Sekarang Hanya Satu OLX

    tokobagus-berniaga-OLX

    Siapa teman-teman dulu yang tidak kenal tokobagus.com disusul dengan pesaingnya berniaga.com situs jual beli barang bekas yang sempat menjadi primadona di Indonesia. Dua situs ini mempunya latar belakang atau bisa dibilang memiliki nasib yang sama. Sama-sama tinggal nama dan menjadi OLX.co.id yang sekrang menjadi satu-satunya dan mungkin paling besar memimpin pangsa pasar situs jual beli barang bekas online di Indonesia.

    OLX (Online eXchange) perusahaan International berbasis di New York yang bergerak dalam bidang marketplace C2C (Customer to Customer). dibuat pada maret 2006, perusahaan ini menklaim telah mempunyai jaringan marketplace lokal di 106 negara berbeda di seluruh dunia. Saat ini yang menjadi pemegang saham mayoritas OLX adalah grup bisnis asal Afrika Selatan, Naspers.

    Di Indonesia sendiri, nama OLX mulai dilokalisasi dengan domain OLX.co.id pada tahun 2010 silam. Pertama datang ke Indonesia OLX tidak langsung menempatkan diri di garis depan persaingan online marketplace di Indonesia. Melainkan masih menjadi pendukung berkembangnya situs iklan baris TokoBagus. Dan ditahun 2012, OLX resmi membeli 65% saham TokoBagus yang memang sudah mulai booming waktu itu.

    Dari beberapa sumber menyebutkan, apa yang dilakukan Naspers lewat OLX merupakan strategi bisnis yang sangat cerdas. Dimulai dengan mengincar potensi lokal yang sedang berkembang, seperti Tokobagus, dan ketika sudah terkenal OLX “memetik”nya dengan cara merger usaha.

    Hasilnya, pada bulan Mei 2014 lalu Tokobagus resmi bergabung dengan jaringan OLX internasional. Berlabel domain lama OLX.co.id, pengembangnya menyatakan yang berubah dari TokoBagus hanyalah brand dan logonya saja. Selebihnya semua layanan tetap sama.

    Dan tahun ini situs jual beli barang Berniaga.com resmi menjadi korban selanjutnya dengan bergabung bersama OLX mulai 14 Januari 2015. Mulai sekarang, pengguna Berniaga disarankan untuk memasang iklan baru di OLX.

    Sementara iklan yang dipasang setelah 11 November 2014 akan secara otomatis dipindahkan ke OLX. Dalam pernyataan resmi kedua perusahaan disebutkan, penggabungan ini bertujuan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat Indonesia.

    Adapun dengan adanya penggabungan ini (joint venture) adalah ingin menjadikan OLX sebagai satu-satunya situs online classified di Indonesia, dimana hal ini akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi konsumen, yaitu masyarakat Indonesia.

    Deangan Bersatunya Tokobagus, Beniaga dan OLX tentu akan membuat persaingan marketplace di Tanah Air kian sengit. Sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa Tokopedia sudah mendapat kucuran dana Rp 1 Triliun dari investor Jepang. Selain itu, masih ada bukalapak.com yang mengaku siap bersaing dengan para raksasa tersebut.

  • Pantau Lalu Lintas Terkini via lewatmana.com

    Pantau Lalu Lintas Terkini via lewatmana.com

    lewatmana

    Sekarang teman-teman tidak perlu khawatir lagi jalan yang akan kita lewati macet atau tidak, meski tidak bisa menghilangkan kemacetan setidaknya aplikasi ini bisa Pantau Lalu Lintas Terkini via lewatmana.com. Ya, menggunakan lewatmana.com, situs yang bisa memantau kondisi lalu lintas secara real time menggunakan kamera CCTV yang ada dijalan.LewatMana juga menyediakan beragam informasi terkait kondisi jalanan seperti banjir, penutupan jalan, kecelakaan dan lainnya.

    Untuk kemudahan lewatmana.com juga menyeddiakan platform yang bisa diakses mualai dari PC di website lewatmana.com, melalui smartphone Android, iOS, Windows Phone, Nokia Asha, dan Blackberry.

    Agar lebih dikenal masyarakat LewatMana menjalin kedekatan dengan para penggunanya. Dalam hal ini pihak LewatMana menggunakan akun twitter @LewatMana sebagai wadah bagi para penggunanya untuk menjadi jurnalis warga (Citizen Journalism) untuk kegiatan publikasinya.

    Para jurnalis ini akan berpartisipasi dengan laporan terbaru tentang segala sesuatu terkait lalu lintas yang dijumpainya di jalanan lewat akun twitter @LewatMana. Sampai saat ini akun twitter @LewatMana ini sudah memiliki 797 ribu followers.
    Selain itu lewatmana juga bekerja sama dengan first media, samsung, XL axiata dan beberapa stasiun radio seperti Gen FM.
    sampai dengan saat ini mulai dari dua buah CCTV pada awal perintisannya, kini LewatMana telah memasang lebih dari 120 buah CCTV yang tersebar di Jabodetabek dan beberapa kota lain di Pulau Jawa. Dan dari tahun ke tahun jumlah CCTV ini masih akan terus ditingkatkan.

    Pada saat pemprov DKI Jakarta telah memulai proyek MRT-nya tempo lalu, pihak LewatMana juga telah menyediakan beberapa kamera CCTV di beberapa sudut titik pada proyek MRT agar bisa membantu masyarakat dalam menghadapi macet disepanjang proyek pembangunan moda transportasi massal tersebut.

  • Sukses Dengan Membangun Affiliasi Amazon Ala Jeff Bezos

    Sukses Dengan Membangun Affiliasi Amazon Ala Jeff Bezos

    Dua kata: margin rendah. Itulah rahasia kesuksesan dari Amazon. Ketika kita mengatakan itu, kedengarannya itu gila. Tapi, Jeff Bezos melihatnya sebagai keuntungan yang kompetitif. Amazon sudah menghabiskan satu dekade dan setengahnya demi membuat margin rendah menjadi suatu hal yang menguntungkan. Menurut Bezos, ketika Anda tidak terobsesi atau hanya fokus dengan margin yang tinggi, akan ada disiplin yang melekat tentang bagaimana Anda beroperasi. Namun Bezos pun tidak mengatakan bahwa margin tinggi hanya untuk mereka yang pemalas. Tapi, Anda bisa menyebutnya sebagai poin penting dari sebuah kebanggaan. Semua orang bisa bertahan di margin yang tinggi. Namun, butuh orang yang sejatinya bersungguh-sungguh untuk bertahan dan berkembang di margin rendah. Dan, Jeff Bezos adalah orangnya.

    Bezos cukup jelas dan tegas menjelaskan mengenai dikotomi margin tinggi dan margin rendah. Dalam wawancara dengan Wired, ia mengatakan; “Ada dua cara untuk membangun perusahaan yang sukses. Pertama adalah berkerja sangat-sangat-sangat keras agar bisa meyakinkan konsumen untuk membayar margin yang tinggi. Kedua, adalah dengan berkerja sangat-sangat-sangat keras untuk menawarkan margin rendah pada para konsumen.” Dan, ia adalah orang yang memilih opsi yang kedua itu. Mengapa? Karena ia percaya, dengan menawarkan kemungkinan harga terendah, akan membuatnya bisa menarik basis konsumen yang besar. Berikut ini adalah skema margin dua banding dua dari Jeff Bezos:

    Jeff sudah memilih posisi di atas kiri dari skema matriks – margin rendah dengan volume tinggi. Ia sudah membuktikan jika ada bisnis besar yang bisa berkembang di sana. Ini jelas lebih baik dibanding margin rendah dengan volume yang juga rendah; itu salah satu jalan menuju kehancuran. Ia menggambarkan keadaan dunia teknologi sekarang berfokus pada margin tinggi, dengan volume bisnis yang rendah hingga membuat perusahaan bertarung habis-habisan untuk memenangkan perhatian konsumen, dan menjual perangkat lunak bermargin tinggi atau perangkat keras pada jumlah konsumen yang relatif kecil. Padahal menurutnya, kemampuannya untuk menunjukkan profitabilitas margin rendah, membuatnya bisa mengumpulkan basis konsumen terbesar. Kemampuan untuk mengeksekusi margin rendah telah menjadikan Bezos mampu memperbesar kombinasi produknya dan menarik konsumen yang bahkan lebih besar basisnya.

    Jadi, apa yang diperlukan untuk bertahan di pilihan margin rendah? Jawabannya adalah efisiensi. Efisiensi yang luar biasa. Bezos bahkan sudah terobsesi dengan efisiensi sejak hari pertama. Dan, efisiensi tersebut tersebar hingga ke seluruh titik peruusahaannya. Bezos telah membangun sistem distribusi yang membuat Amazon bisa memberikan apapun di manapun (setidaknya di mana saja di Amerika) pada setiap waktu yang dimungkinkan untuk menghasilkan uang, walau sekecil apapun itu. Efisiensi itu telah memungkinkan Amazon untuk menawarkan Amazon Prime, yang menyediakan pelayanan gratis selama dua hari sembari tetap menghasilkan uang (baiklah, di sini kita ketahui jika Amazon Prime tidak benar-benar gratis, tapi ia telah mendekati konsumen hingga meningkatkan volume pesanan). Amazon juga benar-benar fokus dalam penurunan biaya terhadap pelayanan konsumen. Tapi itu tidak serta-merta berarti Amazon mengabaikan kebutuhan konsumen. Mereka hanya ingin bekerja keras untuk memuaskan konsumen dengan cara yang berbeda; yakni meminimalkan campur-tangan tenaga manusia sebisa mungkin. Sebagai gantinya, Amazon menawarkan pelayanan melalui online – di mana saat ini, Amazon menempati urutan pertama paling tinggi pelayanan dan promosi via internet.

    Obsesi Bezos dengan efisiensi, mungkin bisa dilihat dengan jelas dalam Amazon Web Services (AWS). AWS adalah perpanjangan dari infrastruktur teknis Amazon itu sendiri (pengembangannya sendiri dibiayai dan dibawahi naungan Amazon). Bezos selalu bertekad untuk membuat AWS menyediakan buku-buku dengan cara yang sama – volume tinggi, margin rendah. Selain itu, Bezos tidak bersedia menggunakan ‘produk apa adanya’ untuk mendapatkan harga terendah. Harga yang rendah dengan kualitas tinggi telah membuat AWS menjadi tulang punggung mayoritas website besar di dunia saat ini, seperti Foursquare dan New York Times.

    Jeff menegaskan bahwa; “hal terhebat yang bisa Anda lakukan adalah membuat kesalahan” dan, sebagai hasilnya, “Amazon mampu fokus pada cacat-cacat kecil dan memusnahkan mereka hingga ke akar-akar. Itu akan mengurangi biaya, karena segalanya akan bekerja”. Sepertinya Bezos benar, semuanya bekerja dengan baik. AWS kini telah menjadi bisnis yang besar, secara bersamaan juga meningkatkan efisiensi infrastruktur Amazon itu sendiri – ini seperti menyelam sambil minum air, kemenangan ganda.

    Margin rendah tak selamanya sesuai dengan strategi yang dipilih setiap orang. Ini adalah bisnis yang keras, dan tak kenal ampun. Tapi, Jeff Bezos adalah tipe orang yang benar-benar mengenali model bisnis yang dipilihnya dan mampu menjalankannya dengan strategi yang sempurna. Dengan mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas melalui obsesinya terhadap efisiensi, Amazon akhirnya bisa berdiri dengan memberikan pelayanan terbaik dengan harga yang minimal. Keadaan ini jelas sulit disaingi oleh banyak orang. Dan, tentunya itulah yang Jeff suka.

    Tentu saja jika Jeff juga bertindak selayaknya konsultan bagi dirinya sendiri, Jeff harus jujur dan menunjukkan, memang, kuadran atas kiri pada skema di atas akan selalu menjadi hasil yang paling diinginkan. Matriks dalam skema tersebut adalah tak terkecuali. Kemampuan untuk memberikan volume dan margin tinggi seperti hadiah dari surga. Selalu ada alasan mengapa Apple menjadi perusahaan paling berharga di dunia dan memiliki $97 miliar dollar di bank. Mereka telah berhaisl memecahkan kode untuk meraih volume dan margin tinggi. Seperti juga Google (yang memiliki $44 miliar di bank) dan Microsoft (yang mempunyai $50 miliar di bank). Tapi, ketahuilah, ketika menyinggung tentang volume tinggi dengan margin rendah, Amazon adalah satu-satunya yang paling baik yang pernah ada.

    Daimbil dari: startupbisnis.com

  • 7 Media Sosial Untuk Meningkatkan Omset Bisnis

    7 Media Sosial Untuk Meningkatkan Omset Bisnis

    Sosial media business

    Media sosial sekarang ini seperti menjadi sebuah tempat iklan gratis yang paling efektif dan bisa meningkatkan pendapatan usaha teman-teman. Jika dari dulu kamu menggunakan sosial media untuk kepentingan pribadi, mulai sekarang cobalah untuk mengurangi dan gunakan untuk promosi gratis besar-besaran bisnis kamu.

    Dan berikut adalah 7 Media sosial untuk meningkatkan omset bisnis kamu yang wajib kamu miliki, apapun bisnis online kamu online shop, publiser, internet marketing, jasa menulis artikel atau jasa design dan jasa berjualan lainnya. Saya menulis berdasarkan tingkat pengguna dan kemungkinan banyaknya akses untuk pengguna di Indonesia.

    1. Facebook

    Tidak dapat dipungkiri, sosial media ini masih menjadi primadona dengan pengguna paling banyak di Indonesia, Jika kamu pernah berpikiran tidak ingin memiliki akun facebook untuk akun pribadai karena ada yang bilang facebook penggunanya adalah kalangan menengah kebawah maka kamu salah besar. Buat akun facebook sekarang dan bersiaplah menerima banyak pertanyaan dari pengguna.

    2. Google+

    Sosial media besutan google ini memang kurang populer di Indonesia, namun tidak ada salahnya untuk setiap jualan kamu diposting disini, apalagi buat kamu yang berjualan tidak hanya melalui sosial media yaitu memiliki website utama. Sudah menjadi rahasia umum bahwa google+ mampu meningkatkan SEO website kita.

    3. Twitter

    Meskipun penggunanya dibawah facebook saya tetap menempatkan twitter diposisi ketiga bahkan sebenarnya pingin diposisi paling bawah. Jualan di twitter paling laku adalah jualan informasi bukan untuk jualan barang karena tingkat antusiasnya kurang sekali. Twitter juga cocok sekali untuk branding sebuah produk dan biasanya pas untuk public figur. Ingat biasanya pengguna twitter hanya membaca lalu reply atau hanya retweet dan kemudian lewat. Jika untuk closing produk biasanya Anda memerlukan media lain misalnya kontak atau BBM untuk proses berikutnya, berbeda seperti facebook dan google+ yang bisa chat dan komentar.

    4. Instagram

    Saya sendiri belum pernah berjualan di Istagram, namun mendengar cerita teman-teman banyak sekali pembeli dari sosial media ini. Mungkin karena instagram adalah media sosial khusus gambar membuat produk-produk yang kamu jual terlihat lebih bagus dan menarik sehingga membuat pembeli tertarik untuk membeli ditambah Instagram bisa berkomentar dimana menambah kemudahan interaksi antara penjual dan pembeli.

    Ingat tipe pembeli di Indonesia, mereka tertarik sekilas apa yang mereka lihat, lalu biasanya iseng berkomentar berapa sis bro pada gambar tersebut. Jika pelayanan dan teknik jualan kita bagus pasti bisa closing hanya gambar tersebut kalau harus berpindah media misalnya WA atau BBM, pembeli iseng seperti ini biasanya sudah malas dan memilih tidak jadi.

    5. Kaskus

    Situs forum nomer 1 di Indonesia ini tentu wajib kamu miliki, meskipun situs tersebut memiliki tempat berjualan sendiri FJB (Forum Jual Beli) Tidak ada salahnya kamu hanya membookmark product kamu lalu memberikan detail lebih lanjut untuk klik ke website utama kamu. Selain bisa untuk backlink meningkatkan SEO, setidaknya beberapa produk kamu akan dilihat oleh pengguna kaskus.

    Atau jika Anda ingin membuka lapak secara terbuka di kaskus hal ini akan lebih bagus lagi, karena pembeli dari kaskus cukup banyak sekali. Namun buat teman-teman yang hanya berjualan jasa seperti publiser, media seperti ini bisa Anda jadikan backlink, dimana artikel Anda publish summary nya dan nanti untuk lebih lanjut untuk klik dan berikan tautan ke website utama.

    6. Pinterest

    Tidak jauh berbeda dengan Istagram, kebanyakan pinterest adalah untuk upload gambar, namun kamu bisa memanfaatkan sosial media ini untuk memperkenalkan lebih jauh produk kamu. Dan tentu untuk SEO website kamu karena backlink dari situs ini cukup bagus untuk tampil di hasil pencarian google.

    7. Path

    Seperti kita tahu, path sekarang sedang booming untuk pengguna di Indonesia, sejauh saya memakai path tidak terlihat orang-orang yang berjualan. Menurut saya ini adalah peluang besar untuk menjadi yang pertama. Karena prinsip nya juga sama, pembeli potensial kamu adalah mereka yang membaca status kamu ditengah-tengah ke kepoan mereka terhadap status orang lain.

    Nah mungkin itu saja, 7 Media sosial untuk meningkatkan omset bisnis yang wajib kamu miliki, teman-teman punya pengalaman, jualan di sosial media mana yang paling banyak respon dari pembeli? Silakan berkomentar dan share pengalaman. Siapa tahu berguna buat teman kita yang lain yang baru menekuni berjualan atau usaha di Interent.

  • Delicious vegetarian pizza with arugula on wooden table

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Aliquam dictum nisl quis libero adipiscing, et tempor lorem ornare. Cras turpis purus, lobortis in tincidunt in, feugiat vel metus. Maecenas sodales felis vitae ipsum tincidunt, eu pharetra eros pharetra. Pellentesque nec bibendum velit. Sed accumsan feugiat semper. Duis mollis erat quis nisi scelerisque cursus. Ut in lectus ut justo pulvinar sollicitudin.

    Phasellus placerat odio viverra ipsum gravida, at ornare justo aliquam. Praesent tincidunt erat dolor, quis facilisis orci sollicitudin posuere. Sed velit augue, adipiscing in nisi quis, euismod feugiat augue. Praesent convallis quam risus, at suscipit quam porttitor vitae. Fusce euismod molestie cursus. Proin auctor auctor massa, at feugiat dolor mattis ac. Suspendisse adipiscing nulla et mi egestas consequat.

    Phasellus semper convallis tincidunt. Sed nec commodo arcu, vel ultrices quam. Vivamus pretium tortor eu velit commodo venenatis. Nunc lobortis lacinia enim sed viverra. Vestibulum tristique condimentum mi nec dignissim. In rutrum rutrum mi eget imperdiet. Duis non tellus diam. Donec eget ipsum a dolor placerat lobortis eu nec sapien. Donec congue mi at est porttitor, nec tincidunt nibh euismod.