LinkedIn merilis fitur baru yang diklaim lebih efektif dalam membangun citra positif perusahaan. Jejaring sosial untuk bisnis dan profesional tersebut dinamai “Elevate”.
Seperti saya kutip dari KompasTekno, Elevate memungkinkan perusahaan untuk mengakurasi informasi tertentu. Bisa berupa prospek, lowongan kerja, target dan pencapaian perusahaan.
Kemudian, perusahaan bisa mendorong karyawannya agar membagi konten tersebut ke LinkedIn dan Twitter dengan lebih mudah. Dengan ini, pekerja turut membangun dan memelihara citra positif perusahaan, setidaknya di mata kerabat-kerabatnya di LinkedIn dan Twitter.
Kenapa “memberdayakan” pekerja? Riset yang dilakukan LinkedIn menunjukkan, rata-rata pekerja memiliki jumlah koneksi 10 kali lipat lebih banyak daripada jumlah pengikut akun rata-rata perusahaan.
Selain itu, konsep pencitraan lewat pekerja dianggap lebih kredibel dan dipercaya masyarakat. Terlebih jika dibandingkan dengan konten pencitraan yang dibagi langsung dari akun perusahaan atau pimpinan perusahaan.
Dalam pengoperasiannya, Elevate memakai rekomendasi konten algoritma dari aplikasi Newsle. Aplikasi yang diakuisisi LinkedIn tahun lalu tersebut, mampu mengukur aktivitas khalayak dalam mengakses LinkedIn. Sehingga, bisa diketahui waktu-waktu terbaik untuk membagi konten agar banyak yang melihat.
LinkedIn mengklaim Elevate bakal menguntungkan perusahaan dalam penjualan dan pembukaan lowongan kerja. Namun masih ada keganjalan di dalamnya.
Jika konten digodok oleh perusahaan kemudian dibagi oleh pekerjanya, informasi dari pekerjanya bisa jadi tak relevan. Sebab, informasi tersebut bukan opini pribadi pekerjanya dan bukan ekspresi sesungguhnya yang ingin dibeberkan.
Belum ada tanggapan dari LinkedIn untuk keganjalan tersebut. Yang jelas, fitur Elevate bakal tersedia pada kuartal III tahun ini.
thks infonya