Belakangan ini di facebook rame status yang membicarakan tentang tragedi Mina, banyak juga yang menanyakan Tragedi Mina salah siapa?
Sebagai Informasi Tragedi Mina memakan korban hampir 1075 jiwa. Sebenarnya Arab Saudi sendiri sudah mengatur dan menjadwalkan dengan teknologi pemantau yang cukup canggih. Arab saudi juga sudah menyiapkan perkemahan sesuai dengan negara masing-masing, sehingga mereka yang berada di dalam kemah itu akan keluar dengan sesuai jadwal yang diberikan. Setiap kemah sudah memiliki jadwal dan arah ke pelemparan jumroh.
Arab Saudi juga menyiapkan berbagai fasilitas emergency yang siap menghadapi berbagai kendala lapangan :
– 5,000 CCTV cameras on watch over
– 100,000 security officers prepared
– Hundreds of ambulance ready for emergency
– Hundreds of firefighters ready for emergency
– Helicopter services are ready for emergency departure
Apart from those
– Free food and water
– Free Islamic Books (including Quran)
– Free hospitalization and Pharmacies.
– Subsidize shelter.
– Subsidize transportation. (Train and Bus)
Lalu jika kita hubungkan dengan tragedi Mina, salah siapakah? Jangan politisasi tragedi mina untuk perpecahan diantara kita umat islam. Mari kita telusuri bersama
Jika kita lihat dari peta, posisi Jalan 204 berada di jalur tengah menuju Jamarat. Di tengah Jalan 204, ada persimpangan yang mempertemukan dengan Jalan 223. Persimpangan ini masih beberapa kilometer jaraknya dari Jamarat, tempat melakukan ritual lempar jumrah. Di persimpangan itulah insiden terjadi. Jemaah yang sudah memenuhi Jalan 204 tiba-tiba berhenti, salah satu sebabnya karena pertemuan arus di persimpangan.
Pasalnya, saat itu Jalan 223 juga dipenuhi jamaah yang ingin melakukan lempar jumrah. “Jamaah dalam jumlah besar bergerak pada saat yang sama,” kata Mansour.
Aksi saling dorong antar jemaah yang berdesak-desakan di persimpangan pun tak terhindarkan. Pertemuan arus manusia dengan volume yang sangat tinggi, ditambah dengan suhu udara yang tinggi membuat korban berjatuhan. Suasana di lokasi agaknya sudah membikin jamaah lelah.
Cuaca 46 derajat Celcius turut berkontribusi terhadap banyaknya jumlah korban. Saat para korban mulai berjatuhan, jamaah yang ingin tetap mencapai Jamarat memaksakan untuk terus bergerak.
Sehingga, sebagian korban jatuh terinjak-terinjak. Korban pun terus bertambah, sebagian besar korban tewas karena terinjak-injak. Sementara itu, pihak Arab Saudi tak bisa berbuat banyak saat insiden terjadi, hanya menutup Jalan 204 yang bisa dilakukan.
Mina mungkin adalah tragedi yang sudah diatur Allah SWT, namun kita juga tidak bisa menyerahkan hidup jutaan jamaah haji hanya dengan takdir saja. Mari kita doakan jamaah yang menjadi korban agar semua dosanya diampuni Allah dan semoga kedepan Arab saudi bisa lebih baik dan baik lagi dalam menyelenggarakan ibadah haji tahunan ini
kk mau tny utk pemasangan iklan betting disitus aribowo.net diperbolehkan ga?
klo bole bisa minta daftar harga perbulan utk masing2 posisi banner?
terima kasih