Bulan ini di Indonesia sedang ramai sekali perbincangan tentang musibah #KabutAsap yang melanda saudara-saudara kita di wilayah Sumatra dan Kalimantan. Dimana sebenarnya kita tahu musibah ini terjadi setiap tahunnya dan sampai sekarang masih terjadi.
Masalah Penggundulan hutan juga sudah menjadi perhatian publik dunia dimana pada tahun 2014, Artis kawakan hollywood Horizon Ford membuat sebuah film dokumenter tentang runtutan bagaimana penggundulan hutan ini bisa terjadi, Siapa yang bertanggung-jawab penuh untuk kejadian ini dan siapa saja korban dari aksi yang tidak bertanggung-jawab ini. Simak Video dokumenter berikut ini
Dari Video diatas kita bisa melihat ulasan sejarah awal mula dan siapa saja dalang dari pembakaran hutan di Indonesia.
Seperti sudah dibahas dibanyak media dan sudah bukan rahasia umum lagi aktor yang akan selalu disebut dalam penggundulan hutan di Indonesia adalah Unilever, WILMAR dan Sinar MAS.
Dimana kebutuhan mereka adalah sama Minyak Sawit (PALM OIL) untuk pasokan industri utama mereka. Dalam videonya horizon juga menjelaskan betapa sulitnya menghentikan rangkaian bisnis mereka karena mereka saling claim mereka tidak melakukan perusakan hutan dan saling lempar antar perusahaan ditambah pemerintah yang mungkin bisa dianggap tidak terlihat aksi nyata untuk menangani kasus tersebut.
Jangankan Horizon ford yang baru saja ikut membela dari tahun 2014, seperti yang kita tahu Greenpeace sudah dari tahun 2008 menyuarakan suara mereka untuk menghentikan pembakaran hutan di wilayah sumatra dan kalimantan dan hasilnya seperti yang kita tahu sangat susah dan sedikit perubahan yang bisa dihasilkan.
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk membantu saudara-saudara kita agar bisa terbebas dari bencana ini segera dan tidak terulang lagi di tahun mendatang.
Cara paling mudah adalah kurangi atau jangan membeli produk-produk yang tidak peduli dengan kelestarian lingkungan seperti jangan membeli produk-produk unilever atau animal testing lainnya yang tidak ramah lingkungan :
Dan berikut beberapa product yang tidak ramah lingkungan saya ambil dari website fauna.org
- Unilever (Pepsodent, Rinso, Ponds, Sunlight, Axe, Dove, Lever Bros., Suave, Sunsilk, dll)
- P&G (Head & Shoulder)
- Procter & Gamble Co. (Clairol, Cover Girl, Crest, Gillette, Giorgio, Iams, Max Factor, Physique, Tide)
- Kleenex
- Huggies
- S.C. Johnson & Son
- Warner-Lambert
- Helene Curties Industries
- Visine
- Clairol (Aussie, Daily Defense, Herbal Essences, Infusium 23, Procter & Gamble)
- Yves Saint Laurent
- Vaseline
- Elizabeth Arde
- Pedigree
- Fragrances, Redken, Soft Sheen, Vichy) Listerine
- Kimberly-Clark Corp.
- Neutron Industries, Inc.
- Dove
- Colgate-Palmolive Co. (Hills Pet Nutrition, Mennen, Palmolive, SoftSoap, Speed Stick)
- Fendi
- Cover Girl (Procter & Gamble)
- Johnson & Johnson (Aveeno, Clean & Clear, Listerine, Lubriderm, Neutrogena, Rembrandt, ROC)
- L’Oréal U.S.A. (Biotherm, Cacharel, Garnier, Giorgio Armani, Helena Rubinstein, Lancôme, Matrix Essentials, Maybelline, Ralph Lauren)
Dan apa akibat dari priduk-produk diatas terhadap hutan di Indonesia. Simak video mengejutkan dibawah ini :
Dan yang terparah sekarang adalah #KabutAsap

Ayo kita lakukan aksi nyata, dewasa dalam bertindak, stop pekerjaan sia-sia hanya bisa menyalakan pemerintah atau share status-status tidak berguna yang menyebabkan gibah.
Berhenti gunakan produk penyebab kerusakan lingkungan, bantu dana sebisa kita. Musibah ini sudah terjadi, bagaimana caranya mengurangi derita saudara-saudara kita. Salurkan Bantuan sekarang juga melalui lembaga-lembaga berikut #DaruratAsap :
1. Aksi Cepat Tanggap
BCA 676 030 3133
BSM 004 011 9999
2. YAYASAN RUMAH ZAKAT INDONESIA
MANDIRI 1320004819745
MUAMALAT 101 008 2208
3. DOMPET DUAFA
BCA 237 304 7171
Mandiri 101 000 6475 733
Atau teman-teman cukup share tulisan ini jika tidak bisa membantu dengan dana, siapa tahu orang yang membaca share kamu bisa membantu..,
0 Comments